Selamat Datang di Blog resmi Perguruan Mathla'ul Anwar Pusat Menes

BERANDA

Jumat, 12 Oktober 2018

KHUTBAH IDUL ADHA

Oleh : H. O. Boman Rukmantara (alm)
Ketua Dewan Penasihat Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat Menes
Anggota BPH UNMA - Banten


السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر
الله اَكبر كبيرًا والحمدُ للهِ كثيرًا وَسُبحانَ اللهِ بكرةً واصيلاً لاَالهَ اِلاّ اللهُ واللهُ اكبرُ وللهِ الْحَمدُ.
 الحمد للهِ اَحمدُهُ سُبحانهُ وتَعالى علَى نِعَمِهِ الغِزارِ اَشْكرُه على قِسَمِهِ الْمِدْرَارِ. واشهدُ ان لاّ اِلهَ الاّ اللهُ وحدهُ لاشريكَ لهُ واشهدُ انّ محمّدًا عبدُه ورسوله النَّبيِّ الْمُختارِ صلّىَ اللهُ علىَ محمّدٍ وعلىَ الهِ الْاَطهارِ وَاصحابِهِ اْلاَ خيارِ وسلّمَ تسليمًا كثيرًا.
ايّها النّاسُ اتّقوا اللهَ ربَّ العالمينَ فَا التّقوَى وَصِيَّةُ اللهِ لِلاوّلينَ وَالاَخرِينَ وَسِعَارُ المؤمنينَ ودِثارُ المتّقينَ.

Kaum muslimin yang berbahagia!
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan taufiq dan Inayah-Nya kita semua kaum muslimin dapat merayakan Hari Raya Iedul Adha dengan tenang dan khidmat dan dapat melaksankan sholat Iedul Adha dengan khusyu’ dan tadharru’ dalam keridoan Allah SWT.

Rabu, 12 Juni 2013

Seminar Internasional

Perguruan Mathla'ul Anwar Pusat Menes bekerja sama dengan Al-Irsyad Al-Islamiah Singapore, mengadakan acara SEMINAR EDUCATION 2013 dengan tema "PENDIDIKAN SEBAGAI MODAL PEMBANGUNAN BANGSA" yang akan diselenggarakan pada :
Hari : Minggu, 7 Juli 2013
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Mason Pine Hotel Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Bandung, Indonesia.

Keynote Speaker :
Bapak DAHLAN ISKAN (Menteri BUMN Republik Indonesia).

Guest Speaker :
1. Prof. Dr. Ustadz Hasanuddin
    Islamic Spirituality in Developing Khalifa  
2. Shaheed Salem
    Principal Trainer
    Instructional Mastery for Highly Effective Teacher
3. Noor Isham Sanif                                                          Principal Madrasah Al-Irsyad Singapore




Selasa, 01 November 2011


PERAN BESAR GURU AGAMA
Oleh: Drs. Jihaduddin, M.Pd.

Dewasa ini guru agama, bukan hanya berperan sebagai pengajar dalam arti yang sempit (transfer of knowledge), tetapi juga sebagai pendidik (transfer of values). Di samping itu, ia harus juga memainkan peranan sebagai pemimpin, pengelola, pembimbing dan fasilitator guna memudahkan proses pembelajaran pendidikan agama, atau diistilahkan sebagai leader of learning, director of learning, manager of learning, dan sekaligus facilitator of learning. Dengan peranan tersebut, guru agama diharapkan mampu membangkitkan sikap religius peserta didik. Peserta didik diharapkan mampu merespon perubahan jaman yang terjadi, tetapi tidak terbawa arus perubahan dunia yang semakin global (Arifin, 1993).

Namun dalam kenyataannya, guru agama dalam membelajarkan pendidikan agama di sekolah belum berjalan sebagaimana yang diharapkan. Guru agama belum mampu membentuk kepribadian peserta didik secara utuh. 

Hal ini terbukti dengan masih banyaknya kasus kenakalan peserta didik dalam berbagai bentuknya, baik di sekolah maupun luar sekolah. Meskipun kenakalan remaja tidak semata-mata disebabkan oleh pendidikan agama yang gagal, tetapi sering kali guru agama menjadi “tumpuan harapan” terbentuknya akhlakul karimah, sehingga apabila terjadi kenakalan peserta didik, guru agama sering menjadi sasaran. Persepsi ini tidak selamanyabenar, dan juga tidak semuanya salah. Karena guru agama dianggap sebagai “penjaga moral” di lingkungan sekolah, sehingga baik buruknya akhlak siswa sering dialamatkan kepada guru agama.