Selamat Datang di Blog resmi Perguruan Mathla'ul Anwar Pusat Menes

BERANDA

Jumat, 12 Oktober 2018

KHUTBAH IDUL ADHA

Oleh : H. O. Boman Rukmantara (alm)
Ketua Dewan Penasihat Perguruan Mathla’ul Anwar Pusat Menes
Anggota BPH UNMA - Banten


السّلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر الله اكبر
الله اَكبر كبيرًا والحمدُ للهِ كثيرًا وَسُبحانَ اللهِ بكرةً واصيلاً لاَالهَ اِلاّ اللهُ واللهُ اكبرُ وللهِ الْحَمدُ.
 الحمد للهِ اَحمدُهُ سُبحانهُ وتَعالى علَى نِعَمِهِ الغِزارِ اَشْكرُه على قِسَمِهِ الْمِدْرَارِ. واشهدُ ان لاّ اِلهَ الاّ اللهُ وحدهُ لاشريكَ لهُ واشهدُ انّ محمّدًا عبدُه ورسوله النَّبيِّ الْمُختارِ صلّىَ اللهُ علىَ محمّدٍ وعلىَ الهِ الْاَطهارِ وَاصحابِهِ اْلاَ خيارِ وسلّمَ تسليمًا كثيرًا.
ايّها النّاسُ اتّقوا اللهَ ربَّ العالمينَ فَا التّقوَى وَصِيَّةُ اللهِ لِلاوّلينَ وَالاَخرِينَ وَسِعَارُ المؤمنينَ ودِثارُ المتّقينَ.

Kaum muslimin yang berbahagia!
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan taufiq dan Inayah-Nya kita semua kaum muslimin dapat merayakan Hari Raya Iedul Adha dengan tenang dan khidmat dan dapat melaksankan sholat Iedul Adha dengan khusyu’ dan tadharru’ dalam keridoan Allah SWT.



Iedul Adha dinamakan juga Iedul Qurban. Karena sejak fajar menyingsing di pagi hari ini sampai terbenam matahari pada tanggal 13 Dzul hijjah 1435 H nanti atau yang disebut hari tasyriq. Selama empat hari berturut-turut kita telah berada dalam suasana Iedul Adha. Hari Raya yang terbesar dalam Islam, Hari Raya yang yang membayangkan betapa besarnya dan agungnya umat Islam yang telah bertaqwa kepada Allah SWT.

Dari peristiwa sejarah kita telah menemui peristiwa yang penting dalam arti dan makna Iedul Adha. Dimana nabi Ibrahim a.s telah memberikan pengorbanan yang besar dan mengagumkan dengan penyembelihan putranyanabi Ismail a.s demi pengabdiannya yang besar kepada Allah SWT. Allah membalas pengabdian itu dengan menukarkan/mengganti Ismail a.s dengan seekor  kambing.

Pengorbanan yang besar yang diberikan oleh nabi Ibrahim a.s itu oleh agama Islam telah dianjurkan untuk dilaksanakan oleh kaum muslilmin. Sebagai tanda dari keikhlasan kesediaananya kepada Allah SWT dengan menyembelih hewan seperti kambing, kerbau atau sapi yang dagingnya dibagikan kepada fqir muskin yang berada disekitar kita.

Penyembelihan yang lazimnya disebut qurban itu merupakan ukuran setiap kita, sampai berapa besar kesediaannya kepada Allah SWT, karena Allah SWT tidak menerima daging dan hewan-hewan yang kita potong itu, kecuali hanya niat amal kita yang ikhlas sajalah yang diterima oleh Allah SWT. Sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah SWT dalam Surat Al-Hajj ayat 37 sebagai berikut.
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Artinya:
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi Ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Al-Hajj : 37).

Kaum muslimin yang berbahagia!

Pengorbanan dan pengabdian itulah suatu didikan Islam kepada umat manusia yang Islam untuk memperkuat jiwa sosial dan dermawan, serta untuk melatih dan membiasakan umat Islam mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya bagi keselamatan dan kebahagiaan masyarakat bangsa dan negaranya serta kejayaan Islam.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Apabila kita memperhatikan berqurban dari segi memperoleh keridhoan Allah SWT, maka sungguh berqurban ini sangat hebat sekali pahalanya. Sebagaimana Rasulullah SAW dalam sabdanya :
الاُ ضحيةُ لصاحِبها بكلِّ شعرةٍ حسنةٌ (رواه ابن ماجه)
Artinya:
Berqurban itu untuk yang melakukannya, dibalas Allah dengan pahala tiap-tiap satu helai rambut, satu kebajikan.(H.R. Ibnu Majah)

Kaum muslimin yang berbahagia!

Betapa besar pahala amal amal qurban ini, gunakanlah kesempatan ini sebaik-baiknya yang relatif yang berkemampuan. Hidup ini pasti mati harta kekayaan akan kita tinggalkan seluruhnya, kecuali amal jualah yang dapat kita bawa nanti. Sungguh berqurban menitik beratkan pada kita untuk melaksanakannya, yang merupakan pengambdian kepada Allah SWT untuk kebahagiaan kita dunia akhirat.

Kaum muslimin yang berbahagia!

            Agar kita semua tahun-tahun akan datang memperoleh kesejahteraan yang lebih baik didalam kehidupan kita sehari-hari baik moril maupun materil. Jalan satu-satunya adalah kita dapat mengorbankan kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kepentingan umum pada batas-batas yang dapat dibenarkan oleh syara’.

Sungguh banyak sekali hikmah dan nilai rohani yang dapat kita petik dari ajaran dan pelaksanaan qurban ini. Karena itu tugas kita semua untuk mencontoh dan mengambil tauladan dari derap dan langkah serta sikap nabi Ibrahim a.s, Siti Hajar dan Ismail.

Itulah awal peristiwa besar yang kemudian menjadi sejarah abadi tokoh Ibrahim a.s. Sebagai seorang ayah harus dijadikan contoh bagi ayah-ayah masa kini. Ia sangat mencintai anak dan istrinya, tetapi cintanya kepada Allah adalah diatas segala-galanya, karena itu ia rela mengorbankan apa saja, bahkan mengorbankan puteranya sendiri sekalipun lantaran untuk menaati panggilan Allah, godaan iblis yang tak henti-hentinya tidak mampu menggoyahkan imannya. Bahkan semakin tambah keimanannya.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Dalam rangkaian sejarah qurban ini, Siti hajar sebagai seorang istri dan ibu yang amat kuat imannya dan setia kepada suami serta cinta dan kasih sayang kepada puteranya, Ibu semacam ini wajib diteladani oleh ibu-ibu masa kini.

Ia seorang ibu yang baik, sabar dan tabah. Ia tidak duka dikala suaminya meninggalkannya seorang diri di gurun pasir sahara. Ia merelakan suaminya pergi karena kepergiannya itu memnuhi panggilan Ilahi. Ia rela berqurban dan mengorbankan apa saja kalau memang yang demikian itu untuk bakti kepada Allah SWT.

Ia tidak mampu digoda syetan. Walaupun godaan itu menggiurkan. Ia menolak semua godaan itu, karena itu tekad, dan tulus ikhlas Siti Hajar perlu dicontoh dan diteladani oleh kita semua, khususnya para Ibu, dan wanitawanita masa kini.

Kesetiaan istri kepada suami, dan ketabahan serta kesabaran mengemban tugas adalah sumber kesentosaan rumah tangga, sekaligus kebahagiaan rumah tangga. Sungguh peran ibu sangat penting sekali dalam membentuk watak anak yang baik. Dan ibu itu yang menentukan watak bangsa dikemudian hari. Sebagaimana dinyatakan dalam hadits Rasuluallah Muhammad SAW. Sebagai berikut :
المراةُ عِمادُ البلادِ اِذا صلُحتْ صلحتْ واذَا فسدَتْ فَسدَتْ
Artinya:
“Wanita adalah tiang negara. Apabila ia baik, baiklah negara itu, apabila ia rusak, rusaklah negara itu”.
الله اكبر الله اكبر الله اكبر
Kaum muslimin yang berbahagia!
Marilah kita perhatikan sejarah tokoh Ismail, ia adalah tokoh yang harus ditiru oleh para remaja kita dewasa ini. Untuk mewujudkan taqwanya kepada Allah SWT, ia rela mengorbankan nyawanya berpisah dengan jasadnya. Bukankah ini pengorbanan yang luar biasa? Hanya dengan pengorbanan yang besar itulah kebahagiaan akan dimiliki. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ali Imron : 92
قُلْ إِنْ تُخْفُوا مَا فِي صُدُورِكُمْ أَوْ تُبْدُوهُ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَيَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Artinya:
“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya”. (Q.S. Ali Imron : 29).

Untuk mewujudkan pembangunan bangsa dan mensejahterakan umat serta tegaknya syi’ar Islam ini, amat memerlukan remaja yang berjiwa besar dan berakhlaq mulia. Kita masih memerlukan remaja yang ikhlas dan berani berqurban untuk mencapai cita-cita luhur. Karena hanya ditangan remajalah terletak kejayaan umat.

Kaum muslimin yang berbahagia!

Dalam melaksanakan sholat Idul Adha yang baru kita laksanakan bersama. Kenangan kita beralih ke tanah suci Makkah Al-mukarromah dan Madinah Al-munawwaroh. Dimana seluruh kaum muslimin yang berkesempatan menunaikan rukun Islam yang kelima kemarin sedang melaksanakan haji di Mina sesudah berwuquf di padang arofah tanggal 9 Dzulhijjah 1435 H.

Ibadah haji selain mengandung pahala yang besar juga mengandung ajaran-ajaran dan hikmah-hikmah anatara lain suapaya :

1.      Ummat Islam bersatu
2.      Ummat Islam berjamaah dan bermasyarakat
3.      Umat Islam bersaudara sebagai saudara kandung, kasih mengasihi, hormat menghormati.
4.      Umat Islam sama setara dengan yang lain. Tidak dipisah atau dibeda-bedakan oleh pangkat, harta, kekayaan dan kedudukan, kalaupun dicari hanya pada taqwanya.

********

اللّهمَّ صلِّ على محمّدٍ وعلى ال محمّد وعلى اله وصحبه اجمعين. امين
Ya Allah ya Tuhanku. Jadikanlah negeri ini negeri yang aman, jauhkanlah kami beserta anak cucu kami daripada menyembah berhala.

Ya Allah ya Tuhanku. Sesungguhnya berhala-berhala itu telah menyesatkan banyak manusia. Maka barang siapa mengikutiku, maka sesungguhnya orang itu termasuk golonganku, dan barang siapa mendurhakai aku, maka sesungguhnya Engkau (Allah) Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Ya Allah ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau mengetahui apa-apa yang kami lahirkan. Dan tidak ada sesuatupun tersembunyi bagi Allh baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit.

Yaa Allah Yaa Tuhan kami. Jadikanlah aku dan anak cucu-cucu ku orang-orang yang tetap mendirikan sholat.

Ya Tuhan kami. Perkenankanlah kami.

الّلهمّ اَعِزَّالاسلامَ والمسلمينَ واَذِلَّ المُعتدين الظّلمين وَدمِّرْ اعدائك اعداءَ الدِّين الّلهمّ اَلِّفْ بين قلوبِ المسلمين والموءمنين  ويسِّرْ مقاصِدهمُ فيما التمسوه لِاصْلا امور الدّنيا والدّين  الّلهمّ مَنْ نَصر الدِّينِ واخذُل مَنْ خذل المسلمينَ واجعل بلدتنا هذه أمنةً مطمئنّةً وسائر بُلدانِ المسلمينَ  ربّنا افرغ علينا صبرًا وثبّتْ اقدامَنا وانصرناعلى القوم الكافرن وانصرناعلى القوم الظّالمين وانصرناعلى القوم الحاسدين  الّلهمّ اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياء منهم والأموات انّك سميعٌ قريبٌ مجيبُ الدّعوات  ربّنا أتنا فى الدّنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النّار
الله اكبر الله اكبر الله اكبر لا اله الاّ الله و الله اكبر وللهِ الحمد.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar